“Buat apa kamu datang ke sini?” tanya Orlando sarkas pada anaknya yang baru saja datang itu dengan keadaan kacau. Rambut acak-acakan, kemeja yang sudah keluar dari celananya. “Papa pasti udah ta—“ “Ya, Papa sudah mendengarnya. Bahwa anak itu anakmu, tapi Papa tidak akan pernah bisa menerimanya. Papa tidak akan terima anak dari luar pernikahan, apa lagi dari wanita seperti itu. Dari awal Papa sudah bilangkan, kalau Papa tidak akan pernah merestui hubungan kalian. Tapi kamu masih saja berhubungan dengannya, Papa nggak nyangka kalau ternyata anak itu anak kamu bukan anak dari suaminya sendiri. Kamu masih mau menjalin hubungan dengan wanita seperti itu?” tanya Orlando dengan sarkas. “Pa, aku udah ak—“ “Apapun itu Papa tetap tidak akan menerima anak itu. Walaupun dia anakmu, tetap saja dia