Rumah Papa

3387 Words

Pagi sekali Diba sudah sibuk untuk membawa koper serta tas lainnya di ruang tamu. Sesuai kesepakatan berdua, mereka akan kembali ke kota untuk beraktifitas normal kembali. Tiket sudah dibeli oleh Zaid sejak semalam. Teman-teman Diba bahkan sudah sampai ke kota beberapa hari yang lalu. "Jangan sampai ada yang ketinggalan," ujar Ibu sambil mengecek barang-barang sang anak. Segala macam perlengkapan kuliah tidak di bawa oleh Diba pulang sehingga tidak repot memenuhi barang bawaannya. "Iyee Mak, ini kardus isinya apaan? " Diba jelas saja kebingungan, sang Ibu memberikan satu buah kardus untuk sang anak dan menantu. "Buah matoa nak, tadi pagi Ayah ambil," ujar Ayah. Diba bahkan tidak sadar jika buah matoa yang selalu ditunggu-tunggu kematangannya malah sudah matang. Ternyata k

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD