Pelukan Ravin erat pada pinggang mungil Naura yang saat ini masih gemetar di dalam dekapan Ravin. Begitu pula dengan Ravin, ia juga merasakan hal yang sama dengan Naura. Tubuhnya merasakan rasa gugup yang sama, tangan yang terasa dingin, dan debaran jantung yang tidak karuan.
Keduanya saling berpandangan dengan hembusan napas hangat dari keduanya yang seakan saling membelai. Lalu, bisikan itu kembali terdengar dari Ravin pada Naura yang masih dalam rengkuhannya.
“Apa kamu bisa berjalan?”
Naura menggelengkan kepalanya, kakinya masih terasa lemas. Belum lagi pakaiannya kini masih berantakan.
Merasa bertanggung jawab atas segala yang terjadi, Ravin dengan sisa tenaga yang ia miliki itu pun akhirnya membenahi pakaian yang Naura kenakan. Ia mengancingkan kemeja yang Naura pakai, kemeja Ra
