Part 77 - Tangis Kepedihan

1006 Words

Part 77 - Tangis Kepedihan “Apa kau mabuk?” Edyson bertanya, heran karena Justin membiarkan mereka pergi. Bukannya sepakat untuk menghadang mereka, Justin justru membiarkan istrinya pergi bersama musuh terbesarnya. “Tidak!” sangkalnya. “Memangnya kenapa?” “Cuma aku merasa aneh saja kau membiarkan mereka berdua pergi.” Helaan napas dalam terdengar dari Justin, “Kurasa menghentikan mereka pun tidak ada gunanya. Jadi Kubiarkan saja mereka mengurus masalah mereka berdua, karena sejauh apapun Daniel membawanya pergi. Dia pasti akan kembali. Aku percaya istriku.” Justin begitu penuh percaya diri. Edyson menyunggingkan senyum tipis di wajahnya, menyimpan sedikit kebangga tersendiri melihat sang cucu begitu memercayai Daniel dan juga istrinya. Bolehkah ia berharap suatu hari nanti, mereka

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD