When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Rasanya sudah H2C - Harap -Harap Cemas. Clara susah memasang telinganya agar bisa menyimak setiap kata dari dokter tua itu dan Rey sendiri sudah siap menerima berita bahagia agar semua berjalan sesuai dengan keinginannya. Rey yang memang sudah dewasa memang sangat ingin memiliki keturunan. Sepertinya enak sekali di repotkan dengan tangisan bayi setiap malam dan rengekan Clara yang meminta jatah harian. Rey pun tersenyum simpul membayangkannya hingga dokter tua itu ikut tertawa menatap Rey yang melamun entah sedang berada di surga dunia lantai berapa pikiran Rey saat ini. "Tidak usah membayangkan yang tidak -tidak," ucap dokter tua itu tertawa. Rencananya ingin menjelaskan malah terhenti melihat wajah Rey yang lucu. Rey terbangun dari lamunannya dan menatap Clara yang juga menatap diriny