When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Clara tertawa saat ucapan Nita hanya bisa menggelitik telinganya saja. "Aneh? Perlakuan manis dan baik seorang istri kepada suami kok di bilang aneh? Kamu yang aneh, Ta. Masa ada masalah malah di tinggal kabur. Untung saja, Pak Arga sabar tuh. Tadinya mau ikuti cara kamu, Ta, kabur gitu. Tapi kok malah aneh, secara, kejadian ini mirip pernah menimpa kamu kan? erus Pak Arga minta maaf, tapi kenapa dia lakukan juga untuk sahabatnya snediri. Jadi curiga," ungkap Clara yang mengulum senyum. Nita melotot tajam ke arah Clara. Nita tak suka dengan ucapan Clara baru saja. "Apa maksudnya nih? Malah curiga sama suami aku sih?" tanya Nita kesal. "Ya ampun dasar bumil baperan. Maksud aku bukan itu, aku cuma mikir gini. Sudah tahu, Renata itu mantanya Pak Rey, Pak Arga tentu lebih tahu soal ini kan