When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Clara hanya diam terpaku melihat salad buah buatannya. Bunda Silva pun hanya terkekeh dan berusaha mencairkan suasana malam itu. Semua sudah di kursi masing -masing. Bunda Silva dan Ayah David sudah duduk berdampingan. Desy juga sudah duduk di samping Ayah David. Renata mengambil tempat duduk yang ada di tengah. Ia sengaja ingin duduk di antara Rey dan Clara. Agar Clara rak berdekatan dengan Rey. Clara membawa semangkuk besar salad buah dan di letakkan di meja besar bunda itu. Rey duduk di salah satu kursi itu dan Clara duduk di kursi lain yang masih kosong dan tak ada pilihan lain. "Ayuk makan semuanya," ajak Ayah David pelan. Ia memulai terlebuh dahulu mengambil makanan yang ada di meja. Dan semuanya adalah hasil karya tanga Clara. Pertama semuanya nampak aman dan biasa saja. Rey se