When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Renata sama sekali tidak mengetahui keberadaan Rey saat ini yang tak sengaja tengah mengintainya dari celah guci keramik besar yang menutupi tubuhnya. Di rasa sudah tepat waktunya dan Pak Agus sudah pergi dengan mobil mewahnya sambil melirik ke arah Rey. Dengan santainya Rey berdiri dan menampakkan batang tubuhnya yang tegap dan kekar. Tatapannya begitu tajam dan garang lekat pada kedua mata Renata yang terkejut melihat Rey sudah berdiri di depan Renata. Bibir Renata membuka. Ia tak bisa lagi berbohong. Bukti nyata itu jelas sekali terlihat oleh Rey saat ini. Berbeda saat dulu yang ia juga ter -gap memiliki selingkuhan dengan mantan Renata sendiri. Hanya saja saat itu alat buktinya tidak kuat dan Rey tidak bisa membuktikan apa yang ia lihat pada Renata. Prok ... prok ... prok ... Rey