323

1230 Words

"Apa urusannya sama kamu? Kalau emang ini dari Roger kenapa? Bagus kan? Ternyata dia adalah lelaki yang pintar memilih model cincin yang keren," puji Rachel untuk Roger disaat yang tidak tepat. "Hemm ...," Lio hanya berdehem dan menyelesaikan sarapan paginya tanpa menatap Rachel kembali. Kenapa pagi -pagi malah suasananya jadi begini. Untung saja ada Ziel, jadi semuanya agak lebih terobati. Rachel melirik kembali ke arah Lio yang fokus menyelesaiakan sarapan bubur sup dagingnya. Diam -diam Rachel memegang cincinnya dan memutarnya sambil menatap jari manisnya dari jangkauan yang agak jauh. "Berkilau banget sih. Cantik dan pas," puji Rachel kembali yang merasa senang atas pemberian Roger. "Norak!!" ucap Lio pada Rachel. "Dih ... Gak minta saran. Lihat aja ini tuh cakep banget," ucap Ra

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD