332

1111 Words

Lio dan Ziel saling melempar senyum dan akhirnya tertawa bersama - sama menuju dapur karena Rachel sudah beberapa kali memanggil putra kesangannya itu. Senyum kedua lelaki berbeda usia itu terus melebar sesampai diruang makan. Lio menurunkan Ziel dari gendongannya dan mendudukkan disalah satu kursi makan untuk menikmati sarapan pagi bersama. "Kalian berdua kenapa senyum -senyum? Jadi curiga nih?" ucap Rachel kepada Lio dan Ziel sambil meletakkan nampan kecil berisi tiga minuman hangat untuk menemani pagi ini. Rachel merasa ada yang tidak beres pada kedua lelaki yang ada didepannya saat ini. Mereka senyam senyum penuh arti. Lio dan Ziel saling melirik dan menatap lalu Lio tertawa sambil mengedipkan satu matanya ke arah Ziel dan menikmati minuman hangat itu tanpa peduli dengan Rachel yan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD