When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Kini gantian Radit yang diam terpaku menyadari kecerobohannya. "Ekhemmm ... Waktu itu kamu pernah cerita sama Kakak dan menyebutkan nama Papah Rey," tulis Radit dengan jawaban berbohong. Radit harus tetap tenang dan tidak gugup. Untung saja ini haanya lewat chat, jadi Lia tidak tahu bagaimana mimik wajah Radit yang sebenarnya. "Ohh iya kah? Lia malah lupa. Jadi Kak Radit bisa kan besok sore ke rumah Lia. Papah datang sore sih, gimana Kak Radit aja, mau agak maleman juga gak apa- apa," tulis Lia berharap Radit bisa membantunya agar Rey tak lagi berprasangka buruk dengan yang namanya Radit. Rey itu sebenarnya tak serius ingin bertemu Radit, karena Rey memang tidak peduli. Tapi karena Rey penasaran dengan sosok makhluk bernama Radit, Rey harus tegas meminta Lia untuk membawa teman yanng be