When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Lia dan Radit menoleh ke arah jendela samping tempat Lia duduk. Wajah garang Papah Rey sudah nampak di balik kaca jedelan mobil mewah milik Radit. Papah Rey masih mengetuk pintu dan mendekatkan wajahnya untuk mengintip aktivitas yang di lakukan sang buah hati dengan kelinci korea yang paling ia benci sambil berteriak dari arah luar dengan keras. "Lia!! Buka!! Jangan macam -macam kamu, ya!!" teriak Papah Rey yang terus mengomel berusaha membuka pintu mobil yang masih terkunci. Lia menoleh kembali ke arah Radit seolah meminta perlindungan. "Kak? Papah, Kak ...," ucap Lia dengan bibir bergetar sedikit ketakutan. Radit hanya tersenyum dan menggenggam tangan Lia erat. "Tenang ya sayang. Kita hadapi berdua," ucap Radit berusaha menenangkan kekasih kecilnya itu. Lia mengangguk pasrah. Setid