211

1373 Words

Lia dan Radit menoleh ke arah jendela samping tempat Lia duduk. Wajah garang Papah Rey sudah nampak di balik kaca jedelan mobil mewah milik Radit. Papah Rey masih mengetuk pintu dan mendekatkan wajahnya untuk mengintip aktivitas yang di lakukan sang buah hati dengan kelinci korea yang paling ia benci sambil berteriak dari arah luar dengan keras. "Lia!! Buka!! Jangan macam -macam kamu, ya!!" teriak Papah Rey yang terus mengomel berusaha membuka pintu mobil yang masih terkunci. Lia menoleh kembali ke arah Radit seolah meminta perlindungan. "Kak? Papah, Kak ...," ucap Lia dengan bibir bergetar sedikit ketakutan. Radit hanya tersenyum dan menggenggam tangan Lia erat. "Tenang ya sayang. Kita hadapi berdua," ucap Radit berusaha menenangkan kekasih kecilnya itu. Lia mengangguk pasrah. Setid

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD