When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Lia melirik tajam ke arah Lio yang selalu membuat ulah dan berakhir perseteruan saudara kembar itu. Lio sendiri hanya terkekeh lirih dan mengulum sneyum lalu mengambil piring dan mengisi pring makan itu dengan nasi uduk buatan Mamah Clara tanpa berdosa. "Lia!! Papah lagi bicara sama kamu!! Lihat ke arah Papah!! Bukan malah lihat ke arah Lio!!" gertak Rey pada Lia. Clara terkesiap dan diam menatap Lio dan Lia secara bergantian. Biasanya Lia selalu berbicara pada dirinya tentang apapun. Tapi kali ini, tumben sekali, Lia tidak bicara apapun pada Clara. Lia langsung melempar pandangannya kembali ke arah Papah Rey. Wajahnya mulai memucat, Lia paling tidak bisa di bentak dan di gertak. Wajahnya menunduk dalam menatap ke arah bawah. Dara melirik ke arah Lia, Kakak perempuannya yang trelihat k