When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Abigail terpaksa menunggu Zia mengganti pakaiannya sesuai anjuran Nita, Mamanya. Padahal Abigail akan lebih senaag bepergian sendiri dan menikmati kesendirian dengan tenang. Hari ini pikirannya benar -benar rusak karena percakapannya dengan Dara tadi. Baru beberapa bulan saja di tinggal, Dara sudah menjalin hubungan yang lebih serius dengan Dimas. "Kenapa wajah kamu seperti itu?Tidak biasanya?" ucap Arga yang sejak tadi mengamati Abigail menatap kosong ke depan. Abigail langsung menoleh ke arah Arga dan berusaha tersenyum paksa agar Papahnya tidak berpikiran yang buruk. "Tidak ada apa -apa. Lagi mau cari suasana baru aja," ucap Abigail tetap menjawab pertanyaan sang Papah dengan tenang. Nita juga kembali duduk di smaping ARga seteleah selesai membersihkan dapur sambil menunggu Zia yang