When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Rey pergi begitu saja meninggalkan Clara sore itu dan keluar dari kamar tidurnya. Clara hanya diam menatap punggung Rey yang menghilang dari pintu kamar tidurnya setelah di tutup agak keras oleh Rey. Clara menunduk dan menatap lantai. Kedua matanya basah, ada perasaan bersalah karena tak bisa memenuhi hasrat suaminya sore ini. Pelan Clara mulai mengancingkan pengait wadah susunya di bagian punggung dan kembali mengancingkan kancing kemejanya. Clara masih duduk di tepi ranjang dan Clara memilih untuk mandi agar membuat tubuhnya lebih terasa enteng dan rileks. Clara masuk ke dalam kamar mandi dan mengisi campuran air hangat dan air dingin di dalam bathup. Clara menurunkan pakaian dalamnya dan betapa terkejutnya Clara melihat tidak ada darah sama sekali di kain yang di pakai sebagai alas