204

1016 Words

Benar saja, hampir beberapa waktu setelah beristirahat tadi Radit belum beranjak dari kursi kebesarannya sambil menyandarkan punggungnya dan menatap foto Lia sambil tersenyum tersipu. Hari ini adalah hari yang membuat Radit bahagia. Semoga saja, setiap hari hatinya di penuhi oleh bunga yang selalu bermekaran seperti di taman setelah cintanya di terima oleh Lia, sang pujaan hati. Pikirannya tengah melayang dan bayangan selalu tertuju pada Lia. Tok ... Tok ... Tok ... Radit sedikit terkejut dan menatap ke arah pintu ruangannya yang di ketuk dari luar. "Masuk!" ucap Radit keras dengan posisi duduk yang masih sama dan tidak beranjak. ceklek ... Bu Retno sudah membuka pintu ruangan itu dan menampilkan senyum lebar dan paling manis. "Pak Radit?" panggil Bu Retno lembut sekali. Rdait men

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD