When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Benar saja, hampir beberapa waktu setelah beristirahat tadi Radit belum beranjak dari kursi kebesarannya sambil menyandarkan punggungnya dan menatap foto Lia sambil tersenyum tersipu. Hari ini adalah hari yang membuat Radit bahagia. Semoga saja, setiap hari hatinya di penuhi oleh bunga yang selalu bermekaran seperti di taman setelah cintanya di terima oleh Lia, sang pujaan hati. Pikirannya tengah melayang dan bayangan selalu tertuju pada Lia. Tok ... Tok ... Tok ... Radit sedikit terkejut dan menatap ke arah pintu ruangannya yang di ketuk dari luar. "Masuk!" ucap Radit keras dengan posisi duduk yang masih sama dan tidak beranjak. ceklek ... Bu Retno sudah membuka pintu ruangan itu dan menampilkan senyum lebar dan paling manis. "Pak Radit?" panggil Bu Retno lembut sekali. Rdait men