When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Clara memandangi Radit yang terlihat penuh semangat dan antusias. Pikiran Clara mulai kacau dan buruk terhadap Radit. "Dit ...." panggil Clara tiba -tiba pada Radit. Clara punya feeling yang tidak enak, sesuatu akan terjadi. Radit yang bersiap peri dengan dua saudara kembar buah hati Clara pun menoleh ke arah Clara. "Kenapa Ra?" jawab Radit santai tanpa memiliki rasa bersalah sama sekali. "Lio dan Lia ikut pulang dulu deh. Biar ganti baju, makan siang di rumah, baru deh pergi di taman deket kompleks aja. Di sana ada taman juga yang jualan es krim," jawab Clara sedikit ragu dan penuh rasa cemas. Walaupun Clara sudah mengenal Radit denagn baik, bahkan Radit itu keponakannya, tetap saja, Clara was -was. Clara hanya tidak ingin ditanya macam -macam oleh Rey dan berakhir keributan dalam ru