My Porter is My Partner

Assalamu’alaikum, readers. For the first time, penulis menyapa kalian di antara cerita-cerita yang lain, ya :D And this is it, my third story in dreame/innovel. Hope you enjoy it. Thanks buat para readers yang nanti akan menambahkan cerita ini dalam pustaka kalian. Jangan sungkan juga berikan komentar ya. But, be a good people dalam menuliskan surat cinta kalian :) Cerita ini tentang kehidupan mahasiswa, tentang kehidupan dunia penulis kala masih menjadi mahasiswa. Dan teman tokoh utama adalah rekan-rekan penulis kala itu. Tetapi untuk alurnya semua hanya fiktif belaka. Pokoknya selamat membaca. Mianhae karena terlalu panjang pengantarnya ;) Jodoh sudah diatur oleh Allah. Ayana bertemu dengan jodohnya bisa saja saat ini, lusa, atau mungkin beberapa bulan bahkan beberapa tahun lagi. Ayana tidak pernah terburu-buru masalah jodoh. Ayana menikmati masa-masa saat ini yang sedang menjadi mahasiswa semester akhir, sedang berjuang mengerjakan dan menyelesaikan skripsi. Ayana merasa bahagia dengan hidupnya hingga hari ini. Ia menikmati waktu dimana dirinya saat ini sedang tidak terikat oleh siapa pun. Ah tidak, tentu ia masih terikat dengan kedua orang tuanya. Hanya saja maksudnya sedang tidak diikat oleh lelaki mana pun. Bukan tidak diikat, tetapi memang belum ada yang berniat mengikatnya. Apa ia sudah seperti seorang mahasiswa akhir yang kebelet menikah? Mungkin. Tapi mungkin juga tidak. Ia fine-fine saja dengan kehidupannya, dengan alur hidupnya. Masih bisa tertawa bahagia dengan kehadiran teman-temannya yang luar biasa receh. Ia bersyukur. Alhamdulillah. Terutama kedua orang tuanya yang begitu menyayangi, serta abangnya yang baiknya tiada tara. Namun, tiba-tiba hidupnya mulai tergoncang. Hidupnya mulai diwarnai dengan jalan yang semulai landai menjadi menanjak dan dalam sekejap akan menurun. Ayana harus mampu bertahan hingga tugas akhirnya selesai, bahkan hingga kehidupan selepas kuliah dimulai. Dan ini adalah kisah tentang Ayana Anastasiya.