Di sinilah mereka sekarang, di dalam sebuah mobil sedan putih yang sedang berjalan menyintas lalu lintas yang ramai. Fikri di belakang kemudi tidak mampu berbicara apa-apa semenjak istrinya menggunakan penyuara jembala di telinga. Alin seolah tidak mau paginya diganggu sehingga dia tidak mau mendengar suara dari apa pun, termasuk Fikri suaminya.
Fikri merasa ada yang aneh dari istrinya. Dia ingin menanyakan perihal itu, tetapi dirinya sangat takut kalau topik pembicaraan yang dia pilih akan membuat mood istrinya berantakan. Fikri hanya bisa menebak kalau semua ini ada hubungannya dengan kejadian semalam, kejadian Wendi yang berkata tidak masuk akal.
Akhirnya, kabin mobil itu sepi, hanya ada suara mesin dan hiruk-pikuk jalan yang masuk ke dalamnya. Sedikit-sedikit Fikri mencuri pandang
