Malam Pertama

1386 Words

Dia memandang ruangan serba putih di sana. Dia yang meminta. Bukan karena perempuan itu suka dengan warna putih, tetapi karena menurutnya warna putih dapat menenangkan hatinya, membuatnya lebih berpikiran jernih, dan dapat membangkitkan semangatnya untuk hidup. Kasur berukuran besar sudah dipesan jauh dari hari sebelum pernikahan mereka. Tentu saja itu semua urusan Alin, Fikri tidak mau tahu dengan itu. Yang pria itu tahu hanyalah pindah ke rumah baru setelah menikah. Di sisi kanannya terdapat lemari besar dengan tiga pintu. Isinya sudah lengkap. Mulai dari pakaian mereka berdua bahkan pakaian dalamnya. Entah siapa yang memesan itu semua, Alin dan Fikri sampai terheran-heran. Mata mereka terus menatap kamarnya sendiri. Tempat di mana mereka sudah tidak boleh lagi berpisah seharusnya. Na

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD