***
Postingan Harold di i********: sebagai wujud klarifikasi atas permasalahan yang dihadapi menjadi trending topik. Harold mencoba menyembunyikan pertikaian antara dirinya dan Randy hanya untuk mengembalikan nama baik iparnya.
Ada beberapa teman satu profesi Harold memberikan dukungan serta mengecam media yang suka menyebarkan berita palsu. Harold senang teman-temannya mendukung Harold sejauh ini.
Sebenarnya dalam kasus Harold, itu bukan berita palsu. Namun, Harold hanya tidak ingin orang-orang melampiaskan amarah ke keluarga mertuanya. Nama baik Khadija dan keluarganya kini tidak baik-baik saja. Keluarga Harold pun ikut bertanya-tanya soal berita itu.
Orang tua Harold yang sudah menetap di Jerman sampai melakukan panggilan video hanya untuk mengonfirmasi kabar dari putranya. Bagaimana pun juga orang tua Harold masih menjalin hubungan baik dengan besannya.
Tidak mungkin mereka membiarkan besan mereka menjadi bahan hujatan orang lain.
Mereka tidak sempat hadir ke acara pernikahan Randy pun karena ada acara penting yang tidak bisa mereka tinggalkan. Orang tua Harold sangat menyayangkan hadirnya berita tidak baik yang begitu menjatuhkan besannya. Terlebih besan mereka sedang mengadakan acara pernikahan.
Media online telah berhasil menghancurkan hubungan baik mereka. Orang tua Harold sampai merencanakan terbang ke Indonesia.
Beruntungnya, Harold berhasil meyakinkan orang tuanya agar tetap tenang. Harold merasa dirinya bisa menangani rumor yang terlanjur beredar di masyarakat. Dia berjanji pada orang tuanya bahwa ia akan segera menyelesaikan permasalahan yang ada.
Rencananya Harold ingin ke rumah mertuanya hari ini juga. Akan tetapi ibu mertuanya menahan Harold datang. Alasannya karena di halaman depan rumah mereka banyak sekali wartawan.
Oleh karena itu, mereka menyarankan untuk tidak langsung ke sana. Rina dan suaminya tidak termakan perkataan media. Mereka cukup pandai memahami situasi yang ada. Mereka percaya bahwa sumber anonim yang memberitahu media bukanlah Harold.
Seperti yang selalu ia lakukan. Harold mampir ke manajemennya. Dia harus mendiskusikan permasalahan yang di hadapinya bersama pihak manajemen.
Pihak manajemen akan memberikan jalan keluar yang tepat untuk permasalahan yang sedang beredar. Pihak manajemen selalu was-was apabila ada berita miring yang bertebaran.
Berdasarkan pengalaman, beberapa brand pada dasarnya menolak artis yang memiliki isu pribadi. Apalagi isu buruk. Modeling adalah salah satu pekerjaan yang cukup menghasilkan bagi Harold selain bernyanyi.
Artinya, gosip miring yang sudah bertebaran tentang perseteruan Harold dan iparnya akan mempengaruhi merek yang sedang ia promosikan. Ini cukup berisiko bagi Harold.
Pasalnya, hari ini tepat hari Harold syuting iklan untuk kampanye sebuah brand. Meskipun sudah ada kontrak kerja. Tetap saja, masih ada kemungkinan terburuk terjadi.
"Bagaimana gosip ini bisa beredar," ujar Harold dengan ekspresi cemas.
Dia langsung menemui Raffi di ruangannya. Biasanya, Raffi selalu tahu apa yang terbaik untuk ia lakukan. Raffi adalah sumber informasi bagi Harold. Pengamat terbaik yang Harold miliki.
Raffi masih memakai pakaian batik sehabis ke undangan pernikahan. Dia duduk di sofa tampak merenungkan sesuatu. Sebagian staf manajemen mungkin memikirkan permasalahan itu. Harold adalah salah satu bintang andalan mereka. Tidak akan mereka biarkan kabat-kabar miring menghancurkan karir pria itu.
"Maaf, Harold."
Harold menaikkan sebelah alisnya ketika Raffi meminta maaf. Setahu Harold, seseorang meminta maaf hanya jika mereka memiliki kesalahan. Bahkan Harold tidak tahu apa kesalahan yang diperbuat Raffi.
Selama ini, Raffi mengerjakan pekerjaannya dengan sangat baik. Semua pekerjaan pria itu nyaris mendekati kata sempurna. Memang, Raffi adalah sosok pria perfeksionis. Itu tidak diragukan lagi.
"Akulah yang memberitahu media. Akulah anonim yang memberitahu mereka mengenai pertikaian dirimu dan Randy," aku Raffi.
Harold membelalakkan mata mendengar pengakuan itu. Menurut Harold, tidak semestinya Raffi memberitahu publik mengenai aib keluarga itu.
Lihatlah, orang-orang mulai menyerang keluarga Khadija. Sesuatu yang sama sekali tidak pernah Harold harapkan terjadi.
"Apa?" Harold syok.
Itulah sebabnya ia bertanya lagi, memastikan apakah ia salah dengar atau tidak. Ini seperti sebuah mimpi. Bagaimana Raffi selaku manajer kepercayaan Raffi memilih meladeni wartawan ketimbang menyembunyikan aib keluarga istri Harold.
Raffi harusnya paham apa yang akan Harold putuskan dalam hidupnya. Apa yang akan pria itu putuskan.
"Ya. Aku memberitahu media yang sebenarnya agar nama baikmu kembali, Harold. Aku melakukan ini hanya untuk memperbaiki nama baikmu agar tidak ada yang menghujatmu," ungkap Raffi.
Apa yang ia lakukan sudah ia pikirkan dengan matang. Spekulasi media karena ketidakhadiran Harold di acara pernikahan Randy menciptakan polemik. Beberapa media menyebut Harold sebagai sosok tidak bertanggung jawab, egois, dan tidak menghargai keluarga Khadija.
Raffi tidak senang dengan berita semacam itu. Baginya berita seperti itu malah akan menggiring opini publik sehingga orang-orang menyalahkan Harold atas keadaan tersebut.
Tidak! Raffi tidak akan membiarkan artisnya dimaki-maki oleh orang lain.
Itulah sebabnya, saat ia menghadiri acara pernikahan Randy. Dia mampir ke media dan mulai menceritakan keadaan yang sebenarnya. Bahwa Harold bukannya egois dengan tidak datang ke pernikahan Randy. Memang acara pernikahan itu tidak mengharapkan Harold datang.
"Ini tidak benar, Raffi."
Harold menggeleng keras. Keputusan Raffi kali ini tidak benar di matanya. Keputusan itu dinilai terlalu terburu-buru, dan terkesan tidak menghargai Harold. Mengapa Raffi tidak meminta persetujuan Harold lebih dulu. Padahal Harold berhak mengetahui keputusan apa yang akan Raffi ambil.
"Demi menyelamatkanku, kau tidak seharusnya menghancurkan orang lain. Kau menghancurkan nama baik banyak orang. Kau mengorbankan mereka." Harold menyesal karena Raffi melakukan hal gegabah hanya untuk melindungi Harold dari badai.
"Maafkan aku! Aku tahu aku salah."
Harold tidak bisa marah terlalu lama kepada Raffi. Apalagi semua yang Raffi lakukan memang hanya untuk melindungi Harold. Bagaimana bisa Harold marah lama-lama? Harold tidak seharusnya melakukan itu.
"Entahlah. Semua ini sudah terjadi. Aku agak lelah hari ini. Aku pergi dulu. Kau yang harus mengurus sisa dari permasalahan ini."
Harold tidak bisa lama-lama di hadapan Raffi. Pria itu mengambil jaket yang sempat ia taruh di sofa. Harold belum lama ini sampai ke kantor manajemen. Akan tetapi, ia memilih untuk segera pergi dari sana supaya emosinya segera pudar. Supaya ia bisa lebih tenang.
Harold meluncur ke rumah. Dia menelepon istrinya menanyakan di mana Khadija saat ini. Mereka saling membutuhkan untuk sekarang ini. Harold membutuhkan dukungan dari istrinya. Dia membutuhkan bantuan istrinya agar ia tenang.
Tak butuh waktu lama bagi Harold untuk sampai ke kediamannya. Di mana-mana wartawan mengantre ingin mendapatkan informasi. Harold tidak terlalu meladeni wartawan.
Dia langsung masuk ke dalam rumah ketika mobilnya sudah terparkir di garasi. Dia sama sekali tidak menghiraukan para wartawan yang menginginkan tanggapan dirinya. Harold tidak ingin salah bicara. Lebih baik tidak bicara sama sekali dari pada salah bicara.
.
Instagram: Sastrabisu