Flashback on. Dengan selang infus yang masih tertanam di nadi tangan kirinya, Irene duduk di dekat jendela. Dari sana dia dapat dengan leluasa menatap pemandangan yang menghampar di depannya. "Apa yang sedang kau pikirkan?" Suara itu membuyarkan lamunan Irene. Gadis itu menoleh, dan dilihatnya Vernon mendekat. "Mana Zayn?" "Sedang keluar Kek, katanya ada urusan dengan Albert." "Lalu, kenapa cucuku yang cantik berdiam diri di sini? Kau seharusnya sedang istirahat sekarang supaya kau lekas sembuh," ujar Vernon. "Entahlah, Kek. Aku malah tidak bisa tidur." "Kalau begitu, dia telah menang," cetus Vernon. Sontak Irene menoleh. Sorot mata penuh tanya itu berserobokan dengan netra setajam elang. "Tiffany sengaja mendorongmu ke kolam, dia tahu kau tidak bisa berenang," kata Vernon. "Kak