48. Sebuah Dendam

1636 Words

Majalah tebal Irene letakan di meja usai dia membacanya sepintas. Semangkuk kecil salad buah pun telah berhasil masuk ke dalam perutnya. Sedari tadi gadis itu terus menggerutu. Bagaimana tidak, Zayn menyuruhnya untuk menunggu selesai rapat, padahal dia sudah berjanji pada Vernon untuk segera pulang begitu acara makan siang mereka selesai. Irene pun bangkit dari sofa yang sejak tadi ia tempati, berniat untuk keluar mencari udara segar. Namun, sebelum tangannya sempat memutar kenop pintu, terdengar ketukan sepatu hak tinggi yang beradu dengan lantai. Derap langkah terdengar makin dekat. Spontan, Irene langsung berlari. Dia masuk ke dalam kamar pribadi Zayn. Seorang gadis muncul begitu pintu terkuak. Irene terperanjat saat melihat gaun yang dipakai oleh gadis itu yang tak lain adalah Tiffan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD