Pintu tertutup. Hanya ada Zayn dan Rania di sana. Dokter Catherine yang merekomendasikannya lada Zayn, tak lupa juga dia menceritakan sekilas tentang riwayat pasien. "Jadi bagaimana hasilnya, Dok?" Rania menghembuskan napasnya kuat sebelum ia membuka mulutnya. "Hasilnya ..." Rania nampak ragu untuk melanjutkan ucapannya. "Apa hasilnya Dok? Apa terjadi hal yang buruk!" Desak Zayn. "Begini Tuan. Obat penunda kehamilan yang masuk ke dalam tubuh Nona Irene dalam dosis besar, tapi kita beruntung karena belum terlambat. Tuan membawanya ke sini pada saat yang tepat, karena jika sampai terlambat, saya sendiri tidak bisa membayangkan akan separah apa kondisi rahim istri Anda. Saya akan meresepkan obat dan juga vitamin, kita akan mulai terapi untuk mengembalikan kondisi rahim Nona," terang Rania