MPB ~ 09

2174 Words

Amel meringis saat Vino mengompres memar di wajahnya dengan es batu. "Pelan~pelan napa, Vin. Perih nih!" gerutu Amel. Vino melirik sinis, "tadi pas berantem gak mengeluh, kalau begini baru bilang sakit." "Aku gak berantem, aku dipukuli. Dan itu gegara kamu!" Vino no comment saja, karena ia merasa ucapan Amel ada benarnya. Vino mengoleskan salep untuk mengurangi bengkak di wajah Amel. Gadis itu meringis kesakitan menahan perih. "Mau apa kamu?" tanya Amel salting saat Vino mendekatkan bibirnya ke wajah Amel. "Diam," bentak Vino, lalu meniup luka Amel yang baru dioles salep. Amel merinding geli saat napas Vino menerpa wajahnya lembut. Hmm.. aromanya mint, Amel suka. Tak sadar Amel memejamkan matanya, menikmati sensasi itu. "Apa kamu memancingku untuk menciummu?" tanya Vino den

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD