Part 59

1219 Words

Dimas melangkahkan kakinya dengan tergesa - gesa. Bahkan sesekali ia mencuri - curi pandang ke arah jam tangan yang melingkar cantik di lengan tangannya. Terlihat takut dan juga cemas, jika ternyata jam kuliah Luna selesai di saat ia belum kembali ke area luar ruang kelas gadis cantik itu. Sesampainya Dimas di depan ruangan Bu Indah, Dimas bergegas mengetuk pintunya dengan bersemangat. Ia pun langsung melangkahkan kakinya masuk saat terdengar suara yang mempersilahkannya untuk masuk dari arah dalam. “Masuk.” Memutar knop pintu dengan gerak tangan perlahan tapi pasti. Melangkahkan kedua kakinya dengan langkah lebarnya lagi cepat, kemudian berdiri dengan sopan di hadapan wanita paruh baya itu. “Mmm, Ibu manggil saya? Ada apa ya Bu?” Mendapati pertanyaan seperti itu, wanita paruh baya yang

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD