Rheana menjerit saat lelaki itu ngusel di wajahnya. Dia berusaha memberontak, tapi tetap saja Ari ingin istrinya merasakan apa yang dia rasakan. “Domes, menjijikan!” Ari tersenyum puas melihat istrinya tersiksa. “Menjijikan? Itu hasil muntahmu di wajahku. Jadi, biar kamu merasakan rasanya apa. Mulai sekarang jika kamu memuntahkan makanan yang aku berikan wajib ditelan kembali.” Rheana membulat. Membayangkannya saja sudah menjijikan baginya apalagi harus ditelan kembali. “Ih, jorok banget sih! Aku kan sudah bilang kalau aku tidak suka sayur. Please dong, nggak usah maksa aku begitu!” Ari mengambil tisu basah untuk mengusap wajahnya. Namun, meski dia terkena hasil muntahan istrinya dia tetap berniat hari untuk membersihkan wajah istrinya. Dia mengambil tisu kembali lalu perlahan dia m