“Selalu ikuti kata hatimu. Tapi, ingat selalu membawa otakmu.” ******** Fara masih terdiam, menimbang apa yang harus dilakukan. “Ibu Fara,” panggil sekretarisnya, yang segera menyadarkan Fara dari lamunan. “Suruh dia masuk,” ucap Fara pada akhirnya, karena dia tidak bisa mengedepankan ego dalam urusan pekerjaan. Kafi memasuki ruangan Fara dengan wajah datar seperti biasa. Bersikap seolah-olah tidak terjadi sesuatu yang besar tadi malam. Padahal, memeluk seperti itu, adalah hal yang sangat besar sekali pengaruhnya bagi Fara. Fara menggigit bibirnya kuat. Menatap tajam pada Kafi yang sudah dipersilahkan duduk oleh sekretaris Fara. Kafi menatap ke arah Fara, lalu mulai menjelaskan maksud kedatangannya yang masih berkaitan dengan kerjasama antara Arsen dan Fara. Pembahasan lanjutan sete