PERMEN KACANG

1629 Words

Keenan, "Oh, Jingga, kenapa kamu terisak? Jangan menangis." Jingga, "Kamu.. Kamu baik sekali. Keenan, ini tangis haru." Keenan, "Hentikan ya? Jangan terus menangis. Mata indahmu bisa bengkak. Besok kamu bekerja bukan? Jangan sampai anak anak itu melihatmu dengan mata merah dan bengkak." Jingga, "Iya Keenan. Kenapa aku secengeng ini!" Keenan, "Sekarang tidur, sudah malam. Istirahat ok? Aku menghitung hari sampai kita bisa ketemu lagi. Tidak menangis sampai hari itu." Jingga, "Iya. Ah dasar aku si cengeng!" Keenan tertawa. Jingga, "Oh iya, foto New York barusan aku kirimkan." Keenan, "Ok, nanti aku cek." Keenan, "Jingga, satu lagi, aku ingin tahu, apa di rumahmu ada tempat penyimpanan rahasia? Aku penasaran, siapa tahu ada barang barang Om Ilyas yang tertinggal." Jingga, "Apa mung

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD