Keenan melihat kalau Jingga berlari ke arahnya. Ia dengan cepat keluar dari mobil sambil mengenakan maskernya. "Jingga, hati hati. Kenapa kamu harus berlari?" Keenan mendekat ke arahnya. "Aku tidak enak kamu menunggu lama," Jingga menatapnya. "Menunggu tidak masalah. Sungguh! Santai saja," Keenan tersenyum. Jingga mengangguk, "Kamu mau mengajakku kemana?" "Ada restoran khas Belanda dekat sini. Schootel dan lasagna nya enak sekali. Kita ke situ," Keenan membukakan pintu untuk Jingga. "Terima kasih," Jingga pun naik ke dalam mobil. Keenan memutar dan naik ke kursi pengemudi. Ia mulai menyetir menuju restoran bernama Stroop. Suasana restoran yang comfy dengan lampu yang temaram, membuat Jingga menyukainya. Mau tidak mau, mereka memilih kursi yang agak di pojokan untuk menghindar