Keenan akhirnya mendarat di Jakarta. Ada agenda rapat nanti sore. Tapi siang ini, waktunya menemui kekasih hatinya. Ia diam diam meminta supirnya menjemput di bandara tapi kemudian pergi sendiri ke PGTK Hati Bunda. Riko mengurus administrasi tim yang ikut bersamanya, jadi ia bisa bebas bergerak. Setibanya di PGTK Hati Bunda ia menunggu Jingga di pinggir jalan, sedikit jauh dari gerbang masuk. Ia pun menelepon Jingga. Keenan : Sebentar lagi jam istirahat. Keluar ya? Aku menunggumu di pinggir jalan. Jingga : A-apa? Sudah mendarat? Keenan : Iya. Ada yang kangen kamu. Jingga : Tunggu ya. Keenan : Pasti. Setelah setengah jam menunggu, sosok Jingga keluar dari gerbang dan berlari ke arah mobilnya. Keenan terus memperhatikan, jantungnya seperti lepas saat melihat Jingga menyebran