48. Waktu yang mundur Adam perlahan membuka mata, dan langsung saja dia bangunkan tubuhnya, dia pandangi di sekitar di saat itu langit masih gelap, terlihat api kecil masih menyala di perapian yang dia buat. Adam mengamati meja, tidak ada laptop, dan tidak ada apapun, hanya puntung rokok satu-satunya yang saat itu dia buang di dalam asbak. Dia perlahan berdiri, dan dia merasakan kalau di malam itu adalah malam kedua sejak di tinggal pergi oleh Christine, perlahan dia tersenyum, kemudian dia berjalan ke arah luar dari rumah itu. Setelah berada di depan dia kembali mengamati dan benar dia merasakan suasana malam itu sama dengan malam yang sudah dia lewati semenjak di tinggal Christine, kemudian Adam kembali masuk ke dalam, dan duduk di depan perapian dengan senyuman. Keesokan pagi, dan