Slay It, Girl!

1694 Words

“Sayang, gimana hasil konseling Rajata kemarin?” “Alhamdulillah, berjalan lancar, Mom.” “Raja mau bercerita sama Dokter Asnawi?” “Iya, Mom. Nggak hanya cerita saja. Dia juga mengungkapkan semua ketakutannya setelah kedua orangtuanya berpisah.” “Jadi, apa yang membuatnya berubah jutek sama Kakak?” “Karena Auris yang minta buat dia berubah, Mom.” “Maksud Kakak gimana?” Auris mendekati Mommy nya yang tengah memasak sarapan. Perkara perubahan sikap Rajata padanya memang belum diceritakannya karena malu. “Nanti malam saja Auris cerita sama Mommy,” bisiknya agar Bibik yang sedang membantu memasak tidak mendengar. “Ih, kok nanti malam sih, Kak? Mommy sudah kepo.” “Ya, udah deh nanti siang Mommy jemput Auris ke kampus. Kita makan siang sekalian cerita.” “Oke, Sayang. Mommy jemput jam be

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD