bc

Foreign Man

book_age18+
0
FOLLOW
1K
READ
dark
reincarnation/transmigration
heir/heiress
blue collar
like
intro-logo
Blurb

Sally adalah seorang gadis inyrovert,

dia lebih senang mendengar gurauan angin dan riuh pepohonan daripada kicauan manusia.

Tetapi dia memiliki teman, seorang Extrovert, yang selalu menculiknya ketempat-tempat dimana Sally paling membencinya!

Lalu bagaimana dengan kisah Cinta Sally?

Follow ya, kisahnya

chap-preview
Free preview
Foreign Man
Chapter 1 malam begitu menggebu mendobrak ruang hatiku yang terdalam. Berteriak dengan kencang menembus kedalam perasaanku yang dingin. Aku memutar-mutar gelas kopiku dengan gelisah. Ruangan ini riuh dengan suara-suara nyaring, kikikkan kencang dan music yang menggelegar!" suara jeduk-jeduk bass yang keras terasa sampai kejantungku. Aku duduk meja belakang di sebuah klub bernama 909 di tengah kota. Kusentuh badan gelas dengan lembut, panasnya mulai berkurang ditambah ruangan ber Ac yang semakin mempercepat dinginya. Aku mengangkat gelasku perlahan kedekat bibirku, kucium aroma kopi itu sebelum aku menyeruputnya. Entah kenapa aromanya dapat menenangkanku. Seharusnya aku memesan minuman lain pikirku, namun merasa khawatir akan menguap dengan kantuk di jam-jam tidur aku memutuskan untuk memesan secangkir kopi saja pada temanku ketika dia bertanya aku mau minum apa. Kemudian temanku pergi ke sudut lain bar, mencegat seorang pelayan bar yang sedang lewat, membisikan sesuatu padanya lalu menunjuk ke arah mejaku, setelah itu dia menerobos kerumunan orang-orang dan menghilang dibalik kerumunan itu. Lampu-lampu berkerlap kerlip mengikuti irama music dari DJ Ternama. Aku sering mendengar lagu itu dan salah satu koleksi di handphoneku. Aku menyukai beberapa Dj terkenal dunia, namun yang ku kenal mudah namanya adalah Dj. Muda Asal netherlands yaitu "Martin Garrix. Tetapi baru-baru ini aku sering mendengarkan lagu dari Dj. Kenamaan turkey "Mahmut Orhan" yang baru ku ketahui bahwa turkey memiliki DJ. Sekelas internasional seperti Martin Garrix. Aku menyeruput lagi kopiku sebelum panasnya menghilang total sambil memutar mataku ke arah tengah ruangan, mencari punggung temanku di antara gelap dan kedipan cahaya lampu yang berputar, namun tak kutemukan bahkan ujung rambutnya. Aku dapat mengenalinya dari arah belakang walau dia memakai jubah Harry potter sekalipun. Seorang pelayan berjalan seperti mengarah ke mejaku dengan membawa pesanan lagi dan kulihat ada sebotol Vodka dibawanya. Dugaanku benar. Pelayan itu menyapaku untuk kedua kalinya dengan suara yang sopan. Permisi Ka. Pesanannya. Dia memberitauku kemudian meletakan vodka dengan gelasnya terakhir fine cheese dalam piring cantik sebagai makanan penutup. Ada lagi yang mau dipesan ka? Tanyanya? Tidak, terima kasih. Kataku cukup. Kemudian pelayan itu pergi. Selly tau aku sudah makan makanan berat sebelum dia membawaku kemari. Selly memiliki kenalan yang sangat banyak di tempat-tempat seperti ini. Dia cukup dikenal juga mudah dikenali. Setiap sudut kota sudah disinggahinya. Teman temannya bahkan dapat mencium bau tubuhnya dari jarak 100 meter. Dia dapat bertemu dengan temannya atau sekedar kenalannya dimanapun ia menginjakkan kaki. Suatu hari aku berjalan ke Mall bersamanya tanpa sengaja dia bertemu dengan kenalan lamanya. Dia menjerit terkejut menyambut temannya itu lalu memeluknya sangat erat, kemudian mengobrol seru di sebuah kafe tanpa memperdulikanku. Dia sudah biasa mengabaikanku seperti ini tanpa rasa bersalah sedikitpun. Malam semakin larut namun klub ini semakin hidup. Orang berbisik-bisik satu sama lain dengan sekumpulannya, teman-teman mereka atau juga pasangan mereka. Bisikan-bisikan itu seperti saling menyahut satu sama lain dan dapat terdengar jelas walau dibawah alunan music yang keras. Sementara aku hanya berbisik-bisik dengan gelas kopiku dan hanya menyahut lagu yang di putar, dan kali ini lagu dari Deadmau5 berjudul "GHOSTS and STUFF. Seperti dengan sengaja mereka memutarnya untukku. Judul lagunya seperti menggambarkan aku yang duduk seorang diri di kursi paling Pojok pula bahkan temanku sendiri seperti tak menganggapku ada, lebih lagi orang lain yang mungkin tak melihat keberadaanku, kecuali si pelayan ramah itu. Selly Sepertinya sengaja memilihkan meja ini untukku. Aku membuka tutup botol dan menuangkan sedikit vodka ke dalam gelas. Ku geser gelas kopiku dari depan wajahku dan ku gantikan dengan gelas vodkaku. Ku pikir aku membutuhkan es batu untuk kutempelkan di jidatku yang tiba-tiba terasa panas ini. Aku meminum vodkaku lalu ku sandarkan punggungku di punggung sofa senyaman mungkin sambil memutar lagi pandandanganku mulai dari sebelah kiri ke seluruh ruangan masih mencari-cari temanku yang hilang. Pandanganku terhenti tepat di arah jam 12. Terlihat di antara kerlipan lampu seorang pria asing sedang menatapku dari jarak kurang lebih 10 meter dariku. Tatapan matanya lurus ke arahku melewati tiga meja yang ditata menyilang di depannya. Dia duduk seorang diri di mejanya sambil memegang segelas minuman. Tiba-tiba aku merasa akhirnya aku menemukan temanku yang hilang walau itu bukan Selly. Aku menipiskan bibirku berusaha tersenyum semanis mungkin lalu mengangguk kecil padanya sebagai tanda ucapan perkenalan. Dia membalasku dengan gerakan yang sama dan dengan senyuman kecil di bibirnya. Aku mendorong tubuhku ke depan dan menuangkan vodka lagi sambil berharap dia akan duduk di mejaku. Ku pikir tak apa tanpa Selly jika Pria ini sebagai penggantinya. Tetapi dia masih disana, di mejanya, masih memegang gelas minumannya kemudian dia meminumnya sambil memandang lurus ke arahku. Tak kulihat ada tanda tanda dia akan mendekat kepadaku. Tiba-tiba aku mendesah tak tau jelas penyebabnya ketika aku melihat wanita yang sangat ku kenal akhirnya muncul sedang berjalan ke arahku dengan Anggun. Selly memakai gaun panjang hitam yang tipis dengan d**a terbuka dan belahan tinggi yang memperlihatkan kedua kakinya yang kecil. Kulitnya yang exotic mengilat di bawah sorot lampu. Rambut keritingnya dibiarkan terurai di bahunya yang terbuka. Antingnya yang panjang bergerak mengikuti gestur jalannya yang bak model itu. Dia sudah senyum-senyum dari jauh entah padaku atau entah pada sesuatu yang lain. Nataa! Dia menyebut namaku sambil mengangkat setengah gaunnya sebelum dia duduk tepat di seberangku. Apa aku meninggalkanmu terlalu lama? Ucap Selly sambil mengambil gelas vodkaku dan meminum habis isinya. No problem. Kataku pada Selly kemudian dia mengusap bibirnya. ahhh jam berapa ini? Tanyanya. Aku melihat jam tanganku dan kulihat sudah pukul 02:05 menit. Jam dua. Kataku. Dan aku berharap Selly menggeser sedikit tubuhnya untuk tidak menghalangi pria Asing itu. Pacarku disana. Selly menunjuk ke belakangnya. Renal? Bukan! Kata Selly sambil menuangkan lagi vodka kedalam gelas. Aku mengernyitkan dahiku Lalu dia tersenyum misterius. Aku bertemu dengannya minggu lalu. Ungkapnya. Kemudian dia mencondongkan tubuhnya kedepan lalu berbisik. Dia lebih keren dari Renal. Lalu bagaimana dengan Renal?! Selly menjawabku dengan menyibakan telapak tangannya. Apa kau sungguh membuangnya begitu saja?! Dan Kali ini Selly mengedikan wajahnya. OMG! Kataku. Ku pikir Renal adalah lelaki terakhirmu. Selly mendorong balik tubuhnya ke belakang, lalu terlihat seperti sedang berpikir. Ahhh, desahnya. Mencari pasangan hidup tidak

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Papa, Tolong Bawa Mama Pulang ke Rumah!

read
4.2K
bc

B̶u̶k̶a̶n̶ Pacar Pura-Pura

read
151.9K
bc

My husband (Ex) bad boy (BAHASA INDONESIA)

read
292.5K
bc

Tentang Cinta Kita

read
212.3K
bc

Sentuhan Semalam Sang Mafia

read
167.7K
bc

Ketika Istriku Berubah Dingin

read
3.3K
bc

TERNODA

read
192.5K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook