Bab.7 Mantan Istri, Merry

622 Words
  Di malam hari, Merry setengah tertidur dan dibangunkan oleh panggilan dari Dila, "Merry! Cepat buka internet! Gila, Keluarga Prawira benar-benar bukan manusia! Meskipun kalian sudah bercerai, dia masih tidak membiarkanmu pergi. Dia bahkan mengatakan bahwa kamu mencuri kalungnya! Kamu harus mengambil inisiatif untuk mengembalikannya sebelum besok, kalau tidak polisi akan menangkapmu! Dia bahkan tidak melihat berapa harga kalungnya, di mana kamu melihatnya!"   Selama diborbardir dengan pertanyaan, Merry berjuang untuk membuka twitter dan membacanya.   Dia menduduki urutan nomor satu di daftar pencarian panas.   Mungkin Keluarga Prawira mempekerjakan orang lain untuk mendukung opini publik. Sekarang pencarian trending di Internet ini berkembang pesat, dan komentar warganet lebih condong memarahi Merry karena kualitas moralnya yang rendah.   Merry membalik halaman satu per satu, dan benar-benar mendapatkan banyak informasi.   Ternyata kamu bisa memaki orang seperti ini.   Sikap para warganet membuat Merry merasa bahwa jika dia mati saat ini, makian warganet dapat membuatnya hidup kembali.   Kekuatan warganet sangat kuat, dan mereka juga menemukan akun twitter Merry.   Akun ini khusus digunakan untuk memperingati kesehariannya bersama Yohan selama pernikahannya dengan Yohan. Ternyata, kenangan indah itu pun mendapat sorotan kritikan dari warganet.   "Aku pernah melihat orang yang tidak tahu malu sebelumnya, tapi aku belum pernah melihat orang yang tidak tahu malu sampai seperti ini! Berpura-pura sangat mencintai Tuan Prawira, dan sebenarnya itu semua hanya demi harta keluarganya! Sudah bercerai dan masih memikirkan kalung senilai 220 miliar rupiah, sayang sekali kamu tidak pergi ke kantor polisi!"   "Apanya yang kaya dan banyak uang, dia hanyalah seorang pencuri! Benar langkah yang bagus Tuan Prawira sudah menceraikannya. Penjahat seperti itu lika dipelihara di rumah, dan barang di rumah bisa habis dicuri olehnya!"   "Kamu pantas diceraikan! Wanita sepertimu memalukan bagi kami kaum para wanita!"   Semakin membaca, Merry semakin terdiam.   Dia hanya melihat kalung yang disebutkan dalam pencarian panas itu sekali dan tidak pernah menyentuhnya.   Dia tidak tahu kata sandi brankas, jadi bagaimana dia bisa mencurinya?   Sungguh Yohan yang baik hati. Setelah bercerai, dia juga ingin mempermalukannya, berpaling dan mau merusak nama baiknya?   Dia bukan Merry tiga tahun lalu, dia tidak akan menerima hal ini!   Dia menutup telepon dari Dila dan memanggil Michael dengan kasar, "Kakak, apakah perusahaan hiburan Kakak ketiga atas nama saya?"   Michael mengiyakan.   Dia juga tahu apa yang sedang terjadi di internet. Dia mungkin menebak apa yang ingin dilakukan adik perempuannya, dan dia langsung berkata, "Aku akan mengatur orang untuk menangani masalah ini, kamu tidak perlu khawatir."   Merry berkata, "Terima kasih Kak, tetapi aku menangani masalah ini sendiri."   Michael berhenti sejenak dan menyetujuinya, "Oke, apa yang ingin kamu lakukan?"   "Beri aku nomor telepon manajer perusahaan hiburan dan aku akan menghubunginya," kata Merry. Kali ini, dia tidak akan menunjukkan belas kasihan kepada Keluarga Prawira!   Setelah menghubungi orang yang berkaitan, dan setelah menyampaikan pesan-pesannya, ia langsung pergi tidur.   Pukul delapan pagi, dia bangun tepat waktu dan mengirim pesan di akun twitternya.   Di twitter, situasi langsung berubah dalam sekejap.   Pesannya di twitter berisi dua gambar dan sepotong teks.   Gambar pertama adalah foto Yella dan Yohan yang memperlihatkan keintiman keduanya tidur bersama dengan jelas.   Pada awalnya ini adalah senjata yang digunakan oleh Yella untuk melukai Merry, tetapi sekarang gambar ini malah menjadi senjata untuk pertahanan dirinya.   Gambar kedua adalah adik perempuan Yohan, Siska yang berfoto di kasino Hongkong dengan kalung yang disebut "Mimpi", gambar ini didapat dari detektif yang diperintahkan Merry.   Teks yang menyertai kedua gambar itu sangat resmi, dan seresmi itu sampai tidak meninggalkan perasaan dan kehormatan sedikit pun kepada Keluarga Prawira.   "Untuk Tuan Prawira:   Sangat disayangkan kalung mimpi itu dicuri, dan seorang detektif swasta yang diminta untuk menyelidikinya dalam semalam memberikan hasil penyelidikan seperti yang ditunjukkan di gambar.   Berjudi dapat menyakiti tubuh, dan berjudi bahkan lebih buruk.   Saya juga berharap Tuan Prawira akan membawa saudara perempuannya kembali sesegera mungkin, agar tidak membuat kesalahan besar.   Mantan istri, Merry."
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD