Axell mengejar Mala sampai ke halaman Cafe, ditarik tangan Mala dengan cepat. Mala memberontak berusaha melepaskan pegangan tangan Axell padanya. Mala menepis tangan Axell tapi dengan cepat pula Axell memegang tangan itu kembali. Pada akhirnya Mala hanya mampu menatap Axell dengan tatapan nanar dan terluka. “Aku enggak ada perasaan apa-apa sama dia.” Ucap Axell saat Mala mulai tenang dan tak memberontak lagi, Axell bahkan membungkuk untuk mensejajarkan wajah Mala. “Gimana bisa kamu diem aja saat dia nempel sama kamu gitu?” Mala mulai menaikkan nada suaranya, sementara tetes air keluar dari matanya. “Ya ampun Mala please kamu enggak perlu nangis untuk hal gak penting kayak gini.” Dengan sekali hentakan Mala melepas turun tangannya, dia terluka. “Bisa-bisanya kamu bilang ini enggak