Della meraih tombol panggil yang tersambung ke nurse station, meminta agar perawat yang bertugas membantunya membersihkan ranjang Kimi. Setelahnya, Della meraih selimut Kimi yang masih bersih, menyelimuti gadis kecil itu yang masih merintih-rintih menyebutnya Mama. Della menarik tiang infus, mendekatkan benda itu di sisi sofa agar Della bisa duduk di sana seraya menenangkan Kimi. “Mama,” tangis Kimi. “Sayang, Nak. It’s ok. Kimi anak pintar, Kimi anak kuat. Tidak apa-apa.” Della menghempaskan napas, menatap Fadell yang masih belum bergerak sedikitpun di posisinya. Meski seorang karyawati dari bagian laundry sudah menyambangi ruang rawat itu, Fadell tetap saja terdiam. “Ayah Kimi?” tegur Della. Fadell masih membeku. “Fadell!” “Ya?” “Bisa tolong ambilin baju Kimi?” “Oh, iy