MAB 17

1254 Words

Arka, Ryan dan Gilang seperti malam biasanya mereka berada di kafe milik Sonya. Tetapi keadaan tidak seperti dulu, tidak ada yang bersuara, karena Arka dan Ryan yang masih diam-diaman. Gilang menghela nafas kesal, tentu saja Gilang tidak suka melihat kedua temannya yang dulu akrab kini saling diam seperti patung. "Lo berdua baikan aja deh, lo nggak tau? Gue yang tersiksa di sini, kalau gue ngomong ke Ryan, ntar Arka marah. Kalau gue ngomong ke Arka, ntar Ryan juga marah. Gue serba salah tau nggak?" ucap Gilang dengan wajah frustasi yang dibuat-buatnya. Arka dan Ryan dengan serempak menjitak keras kepala Gilang. Kedua cowok itu sebenarnya tidak mau diam-diaman seperti ini, Arka juga tidak bisa tidak menjahili kedua temannya itu sehari saja. "Ar, gue tau lo bersikap dingin kayak gini kar

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD