WARNING!! MENGANDUNG PART 21++ === ===== Hari beranjak siang, sinar matahari pun sudah sampai di atas ubun-ubun. Sepasang kekasih masih terlelap dalam dekapan masing-masing setelah melepaskan hàsrat mereka lebih dari satu kali. Liliana begitu nyaman berada dalam dàda bidang Gaven. Aroma tubuh pria itu, seakan menjadi penyemangat untuk Liliana. Ia enggan untuk jauh dan beranjak dari tubuh kekasihnya. Krucuk ... Liliana mendengar suara misterius dari perut Gaven. Tidak hanya sekali, tapi berkali-kali. Gaven pun terjaga setelah perutnya memberi sinyal darurat. Para penghuni dalam perut itu sudah demo, mereka minta diberi makan. “Sudah jam berapa, Sayang?” tanya Gaven, malas. Ia masih enggan membuka matanya. Pertempurannya dengan Liliana sudah menguras banyak energi. “Sudah siang ...