JADEITE, ALEXANDRITE, BLACK OPAL

1042 Words
Kinan baru saja selesai membereskan dapur dan seisi penthouse. Ia lelah, tidak ingin melakukan apapun lagi. Namun otaknya terus bekerja dan berpikir. Saat beres beres tadi, ia mencoba mencari petunjuk. Apa sebetulnya yang terjadi pada dirinya? Anggaplah aku berada di alam mimpi. Tapi kenapa Respati mengingat semuanya yang terjadi sebelum malam tadi? Sedangkan aku? Blank! Aku tidak tahu apa yang terjadi! Respati mengingat pernikahannya. Bahkan tahu awal mula kedekatan mereka. Tapi memoriku blank. KOSONG. Mau tidak mau, aku sekarang harus berperan menjadi seorang istri Respati Mandaka Dierja. Dan sambil menjalani itu semua, aku harus mencari tahu. Apa sebetulnya yang terjadi padaku? Kinan berpikir. Aku tiba tiba berada di kamar ini, menjadi istri Respati, setelah aku tertidur bukan? Apakah caraku untuk kembali ke kehidupan sebelumnya dengan tidur lebih dulu? Jangan jangan, ini memang mimpi! Apa ini mimpi panjang? Berapa epiisode mimpi ini akan berlangsung? AAAHHH!! Ini memusingkan! Coba aku tidur dulu saja! Kinan memejamkan matanya. Tapi, kemudian kembali membuka matanya. Kinan merenung... Kalau aku tidur dan kembali pada kondisi tidak menjadi istri Respati, apa aku siap? Kenapa hidupku aneh begini? APA YANG TERJADI??? Kinan mengelus dadanya. Tangannya menyentuh liontin yang tergantung. Ia kembali menatap liontin tersebut. Warnanya masih tetap biru. Liontin ini juga aneh, Kenapa dari hijau berubah biru? Apa mataku saja? Atau memang biru? Kinan diam berbaring menatap langit langit kamar tidurnya. Ah, sudahlah, aku coba tidur. Apakah aku akan kembali bangun di apartemenku? Atau masih di kamar ini? Let see... Kinan pun tertidur. Tubuhnya lelah karena selesai beres beres, jadi tidur terasa mudah saja. *** Respati tersenyum sendiri. Istrinya lucu sekali, sepertinya semalam memang dia tidak tahu apa yang terjadi. Kenapa bisa lupa ingatan seperti itu? Apa memorinya akan kembali? Apa yang terjadi pada Kinan tidak bisa ia mengerti. Tapi, aku yakin, istriku akan mengingat semuanya. Tidak mungkin tidak. Ah sudahlah.. Aku harus kembali bekerja. Saat Respati hendak kembali membaca tumpukan dokumen di atas mejanya. Tiba tiba hatinya bergetar. Ada sesuatu yang terjadi. Ia memegang dadanya. Apa ini? Batu biru di tangannya mendadak seperti menyala. Sinar yang tidak terlalu terang tapi sesaat menyala dan langsung mati. Respati memejamkan matanya. Hanya ada bayangan hitam di benak pikirannya. Ia langsung membuka matanya. Apa waktunya semakin dekat? Apa dia akan kembali? *** "Kala Alexandrite dan Jadeite memiliki warna sama, dua hati akan menjadi satu." "Kala Alexandrite dan Jadeite bersatu, penguasa waktu akan muncul." "Memutar waktu tak lagi hanya imajinasi." "Menghentikan waktu tak lagi hanya khayalan." "Kala Alexandrite dan Jadeite berada dalam ruang waktu yang sama, Black Opal pun menjadi abu." Kinan langsung terbangun dengan kaget. Apa itu Alexandrite? Jadeite? Black Opal? Ia melihat sekelilingnya. Aku masih berada di kamar yang sama, artinya ini bukan mimpi! Pernikahanku sungguh terjadi! Respati dan aku sungguh menjadi suami istri! How? Why? Apa ini ada hubungannya dengan mimpiku tadi? Ah! Aku harus kembali ke apartemen lamaku dan mencari tahu! Kinan mengenakan pakaiannya dan jaket. Namun langkahnya terhenti, saat liontin yang tergantung di kalungnya seperti menyala dengan sinar yang tidak terlalu terang tapi lalu dengan cepat meredup. Ia menyentuh liontin di dadanya. Semua ini pasti berhubungan dengan batu ini! Ya, semua terjadi saat batu ini berubah warna menjadi biru. Mimpiku tadi bilang kalau kala Alexandrite dan Jadeite memiliki warna sama, dua hati menjadi satu. Apa itu maksudnya aku dan Respati? Apa Respati memiliki batu yang sama? *** Janggala Gadhing Uraga mendarat di Bandara Soekarno Hatta. Ia menatap sekeliling bandara. Akhirnya! Aku kembali. Ia tersenyum lebar memperhatikan sekelilingnya. Tempat kelahirannya yang sudah lama tidak pernah ia kunjungi. Bertahun tahun lamanya, kakiku tak pernah meninggalkan jejak di tempat kelahiranku ini. Bukan tidak ingin, tapi tidak bisa. Duniaku yang berbeda tidak memungkinkan sembarangan melintasi ruang dan waktu. Tapi kini, aku bebas! Aku kembali tidak untuk sementara. Aku tahu kamu juga kembali Respati! Dan, perempuan itu, aku menemukannya! Respati Mandaka Dierja, jangan kamu pikir aku akan menyerahkannya begitu saja! Janggala masuk ke sebuah mobil yang menjemputnya. Mobil itu bergerak menuju satu lokasi di pusat kota dan akhirnya berhenti di sebuah gedung tinggi yang terdiri dari tiga puluh lantai. Gedung itu mencantumkan nama sebuah perusahaan ternama di tanah air dan bahkan dunia, URAGA CORPORATION. Siapa yang tidak tahu URAGA? Perusahaan multinasional yang bergerak di industri fashion dengan puluhan merek ternama. Perusahaan satu ini memiliki lini produk mulai dari perhiasan, busana, tas, sepatu dan masih banyak lagi. URAGA CORPORATION menjadi satu satunya pesaing kuat DIERJA GROUP. Bahkan Forbes menempatkan kedua perusahan tersebut selalu menjadi dua besar perusahaan terkaya yang berasal dari tanah air Indonesia. Janggala turun dari mobilnya dan bergerak memasuki gedung kantornya. Para direksi berderet menyamputnya di lobi depan. Tubuhnya yang tinggi dengan setelan jas berwarna hitam membuat mata semua orang melirik. Bahkan para karyawan yang sedang lalu lalang pun menghentikan langkahnya. Hanya untuk mengintip CEO baru perusahaan mereka. Wajahnya yang tampan berhasil mengundang bisik bisik di antara karyawan perempuan. Janggala melangkah dengan penuh percaya diri. Ia pun masuk ke dalam ruangannya. Di mejanya, tersimpan sebuah map mengenai data data direksi dan semua tim eksekutif yang ada di kantor pusat. Tapi, ia mengabaikan map tersebut. Matanya lebih tertarik membaca isi sebuah map lainnya. Ia membukanya, dan senyum pun mengembang di wajahnya. Janggala membaca profil seorang perempuan yang ia cari selama ini. KINANTI APSARINI, my Jadeite! Di saat yang sama, sebuah batu hitam kecil yang melingkar di sebuah tali hitam di pergelangan tangannya menyala dengan singkat. Janggala hanya menyeringai. Ia tahu kalau ia terlambat. Dan teorinya, tak mungkin kalau Jadeite akan berubah hitam kala sudah menjadi biru. Tapi, ada senjata rahasia yang ia bawa. Dan itu sebabnya ia kembali. Aku akan membuat batu birumu berubah menjadi hitam, Kinanti! *** Respati menatap tajam sekretarisnya yang baru saja masuk ke ruangannya. Sekretarisnya yang bernama Tikta Rahagi sudah sangat lama bekerja dengannya. Bahkan, ayahnya Tikta pun menjadi sekretaris ayahnya. Dalam dunianya, semua ini memang harus ia jalani turun temurun. Langkah orangtuanya menjadi warisan yang harus ia teruskan. Ia bertanya, "Bagaimana? Apa dia sudah kembali?" "Baru saja," Tikta menyerahkan bukti bukti foto. Respati meremas foto foto tersebut. Janggala kembali! Dunianya tidak akan lagi tenang. Yang utama, dia tahu alasan Janggala kembali. Ini semua soal Kinan. Tapi tidak mungkin... She's my Jadeite! Respati mengepalkan kedua tangannya. Tidak pernah seumur hidupnya membayangkan akan kembali berhadapan dengan Janggala. Ruang waktu sudah membebaskannya. Tidak ada yang bisa ia lakukan selain bersiap dan waspada.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD