Safira tiba di apartemen Janggala. Apartemen itu lebih tepat disebut penthouse karena itu terlalu besar untuk menjadi sebuah apartemen biasa. Memorinya dengan cepat menyimpan gambaran situasi penthouse tersebut. Ia yang seorang thyme mampu mengingat semuanya dengan melihat sekali saja. Saat memasuki penthouse itu, Safira menatapnya kagum, "Seleramu boleh juga." Janggala hanya menyeringai, "Apa yang kamu mau? Langsung saja!" "Aku tahu kamu memiliki Gem itu. Untuk mematahkan koneksi," Safira menoleh ke arah Janggala. "Kamu tahu kemampuanku dan tidak menutupi isi kepalamu sama sekali! Brave girl!" Janggala tersenyum sambil menatap langsung ke mata Safira. "Tidak ada yang perlu aku tutupi. Bahkan aku mengunjungi Respati tanpa menutupi kebencian dan kemarahanku. Dia tahu aku bisa meleda