Napas Renatha mulai normal kali ini. Rasanya seperti mimpi buruk bertemu makhluk menakutkan di hutan ini. Untung saja ada Reno, kalau tidak Renatha pasti sudah mati ketakutan tadi. “Lo kemana aja? Bukannya lo masih sakit?” tanya Renatha. “Ini lihat,” Reno memperlihatkan sesuatu pada Renatha. Ternyata ketiga benda yang mereka cari. Stetoskop, Oksigen dan Thermometer. “Pas gue nemuin ini, lo teriak. Gue nyariin lo, gue juga di ganggu kali sama mereka. Dan gue yakin mereka bukan seperti yang ada di pikirin lo. Itu kakak kelas Re,” “Tapi nyeremin banget Ren, apa lagi kakek-kakek yang gue lihat di depan tenda. Ya ampun serem banget,” terang Renatha. “Jangan takut. Kan ada gue, anggap aja engga ada. Palingan itu temen-temennya si Ki