29. Kabar dari Rahma

1765 Words

“Ara, bangun! Katanya mau ke kampus?” Gedoran pintu kamar membuatku seketika terbangun dan terduduk. Aku menoleh ke arah jam dinding, dan ternyata saat ini jam sudah menunjukkan pukul delapan kurang beberapa menit. Sudah sesiang ini? Aku reflek melompat dari ranjang dan membuka pintu. “Kenapa aku enggak dibangunin dari tadi, Bu?” “Lho ... Ibu udah gedor-gedor pintu kamarmu dari tadi! Kamu ini kalau lagi datang bulan pasti tidurnya ngelantur!” Ibu menatapku dari atas sampai bawah. “Mana masih pakai baju yang semalam pula. Jaketnya Pak Davka juga masih kamu pakai. Enggak ke kamar mandi lagi semalam? Apa enggak butuh ganti pembalut?” “Aku udah mau selesai, kok, Bu.” Aku keluar kamar, lalu ke arah meja makan dan meneguk satu gelas air putih. Melihat itu, Ibu hanya geleng-geleng kepa

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD