"Kuliah lo emang belum dimulai, Ger?" tanya Ziel saat keduanya bertemu di kafe langganan mereka. "Minggu depan gua baru mulai!" "Kok beda sih?" "Ya, universitasnya aja beda, masa masuknya mau sama." "Emang gitu? gua baru tahu." "Ya iyalah, Ziel. Kampus gua itu emang selalu telat dibanding kampus lainnya." "Kok bisa gitu?" "Ya bisa lah, kenapa enggak bisa. Udah ah, enggak penting buat dibahas. Terus gimana jadinya kehidupan baru lo di kampus?" "Enggak gimana-gimana, biasa aja. Sama kaya sekolah, belajar, apalagi. Cuma bedanya tiap mata kuliah kelasnya beda," jawab Ziel. "Terus gimana keseharian lo sama si Evelyn?" "Gua udah jarang ngobrol sama dia. Tiap hari kalo schedule kuliah kita enggak sama, ya kita enggak pernah ketemu. Ketemunya kalo pas jam makan aja." Ada raut kesediha