Nana berusaha mengendalikan dirinya agar tidak melakukan hal-hal bodoh yang akan mempermalukan dirinya sendiri di depan Fabino. “Apa yang kau lakukan di sini?” tanya Nana dengan nada cukup tegas dan memberanikan diri. “Mengapa kau menghindariku?” Fabino balik bertanya dan mengabaikan pertanyaan yang diajukan Nana padanya. Nana tersenyum simpul berusaha agar dirinya terlihat biasa saja dan tidak gugup menghadapi Fabino yang menunjukkan raut wajah kesal padanya. “Aku? Menghindarimu? Untuk apa? Aku tidak menghindarimu.” Nana mengelak. “Kau tidak pandai berbohong, Belina. Jelas-jelas kau menghindariku,” tegas Fabino dan Nana menghela napas panjang. “Aku tidak menghindarimu. Please, jangan mengarang dan menduga-duga sesuatu. Jika