Nana merutuki dirinya. Ia kesal dengan apa yang terjadi padanya belakangan waktu ini. Dirinya mencoba menjadi manusia yang lebih baik, tapi kenapa berat sekali ujian hidupnya. Demi Tuhan, membayangkan pria yang dicintai dan terlihat begitu sempurna nyatanya menyimpan bangkai di kehidupan lalunya. Sialan! Hidup sialan sekali bagi Nana. Ia kesal dan rasanya ingin mengumpat pada Tuhan namun, ia masih punya rasa takut. Entah berita itu benar atau hanya berita palsu semata, nyatanya tetap saja menggoyahkan perasaan Nana. Wanita itu memilih untuk mengambil jarak sementara dari kekasihnya itu. "Kau masih punya pekerjaan bersama Dav, besok. Lantas apa yang akan kau lakukan?" tanya Amanda setelah Nana berhenti menangis dan kini sudah bisa diajaka berdiskusi. "Aku tetap akan bekerja seperti bi
Download by scanning the QR code to get countless free stories and daily updated books