Dua Puluh

1305 Words

POV Ayu Mencoba tegar dan memang seharusnya seperti itu. Gugatan cerai saja belum sampai ke tangannya, ini sudah memperkenalkan wanita yang dulu pernah menjadi kekasihnya. Dia pikir aku akan cemburu atau marah. Namun, aku sudah berjanji pada diri sendiri jika tidak ada namanya lemah di hadapan Mas Damar. Pria itu harus tahu kalau aku bisa tanpa dia. Aku tidak perlu menguras energi untuk marah atau memaki karena sudah terwakilkan oleh Mba Laras. Sepertinya mereka pernah kenal dan bermasalah. Bodohnya, Mas Damar tidak mengerti. Aku meredam emosi sesaat dengan cokelat hangat yang kupesan. Siang ini memang ada jadwal bertemu klien baru. Namun, tidak tahu malah dipertemukan oleh calon mantan suami. Aku tahu di sengaja duduk di tempat itu. Agar bisa memantau aku mungkin. "Gila emang, ngga

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD