Segelas Cappucino

1407 Words

Seminggu berjalan dengan sangat lambat. Olivia mulai merasa letih dengan kehidupan gandanya. “Kenapa mendesah begitu, Minyak Zaitunku?” Sore itu Freya menyapanya dengan wajah secerah sinar mentari. Senyumnya selebar jalan tol Jagorawi. Gadis itu bahkan memeluk Olivia sangat erat tatkala Olivia muncul di kafe dengan wajah putus asanya. “Nothing!” jawab Olivia merasa enggan untuk menceritakan keluh kesahnya kepada sahabatnya ini. “Mikirin suamimu lagi, hah?” Freya menerka-nerka. “Ya ... bisa dibilang begitu.” “Kenapa lagi?” Freya menarik kursi di samping Olivia, lalu duduk. “Aku capek, Ya.” “Capek kenapa? Perasaan hidupmu sudah cukup enak. Makan tinggal makan, minum tinggal minum, mana pernah kau mikirin cicilan, bayar tagihan ini itu, mikir besok makan apa? Mikir duit gaji cuma

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD