Dimas masih terdiam dengan wajah yang menoleh ke samping akibat tamparan tiba-tiba yang di layangkan oleh istrinya, sementara Difa masih mengatur nafas demi meredakan emosinya. "Bagaimana bisa?" Tanya Difa. Dimas menoleh menatap istrinya yang tengah memijit pelipisnya, sementara ia mengusap pipinya meski tamparan Difa tak terasa sakit olehnya. "Bagaimana bisa kamu mengabaikan anakmu Dimas." Ujar Difa membuat alis Dimas saling bertaut. "Anak. " Beo Dimas, ah dia mengerti sekarang, "Ah ya tadi pagi kamu mengatakan soal tes DNA itu kan?" Dimas mengangguk sementara Difa menatap bingung pada suaminya itu. "Ayo ikut aku. " Ujar Dimas sambil menarik tangan Difa menuju ruang IGD tempat di mana Jesy berada. "Dokter... Dokter... " Seru Dimas memanggil dokter yang berjaga. "Ada apa ini?To