“Dad, Mom.. aku pulang,” teriakku sambil menyeret Erwin bersamaku. Pria itu terlihat sungkan dan gugup. Sedikit lucu melihatnya seperti ini. Apalagi ketika tubuhnya tiba-tiba jadi kaku ketika Mom menyambut kami berdua didepan pintu. Tentu saja alasan aku mengunjungi mereka karena kata Dad, Mom pulang sebelum kembali terbang ke paris menyelesaikan rangkaian acara turnya. Mataku sedikit liar melihat kepenjuru ruangan, Dad tidak ada diruang tamu. Apa dia belum membaca pesan dariku? “Ah.. Honey, nice to see you. I miss you so bad. Selain itu ada banyak hal yang ingin Mom bicarakan denganmu,” “Tentang apa memangnya Mom? Kami tidak akan lama kok. Aku cuma mau mengambil mobilku dan memberi salam padamu karena Mom bahkan tidak sempat melihat pesta pernikahanku,” Kataku, tapi tiba-tiba saja Erwi